Setelah Republik Irlandia dilumat Spanyol 0-4, sekaligus membuat tim itu dipastikan tersingkir, Keane melontarkan kritik terhadap Republik Irlandia yang ia nilai mestinya bisa tampil lebih baik alih-alih sibuk memuji para suporter--yang memang terus memberikan dukungan luar biasa untuk timnya.
Trapattoni, yang orang Italia, tidak terima timnya diusik. Ia membalas dengan mencibir capaian Keane sebagai pelatih. Kalau selama 37 tahun jadi manajer Trapattoni sudah meraih 22 trofi di empat negara, capaian Keane sebagai manajer sejauh ini baru bisa membawa Sunderland ke Liga Primer Inggris.
Ketika Keane mendengar cibiran tersebut, ia pun terpancing untuk merespon lagi dengan tidak kalah keras. Keane menaku terkejut karena merasa tidak pernah mengkritik Trapattoni secara personal.
"Jadi kenapa ia maju dan menyerangku, aku paham ia harus membela pemainnya, tapi tampil dan mengatakan semua omong kosong mengenai apa yang sudah aku lakukan sebagai manajer?" cetus Keane di The Week.
"Aku cukup oke di Sunderland, meskipun di Ipswich tidak berjalan lancar. Aku masih cukup muda, semoga masih ada kesempatan untuk kembali ke manajemen klub," imbuh Keane.
Tak berhenti sampai situ, Keane yang mencatatkan 67 caps untuk Republik Irlandia pada periode 1991-2005 kemudian menyarankan agar Trapattoni tidak boleh menepuk dada dan merasa dirinya bebas dari kritikan.
"Hanya karena ia telah memiliki sederet kesuksesan bukan berarti ia bebas dari kritik. Jika Brian Kerr atau Steve Staunton menjadi manajer Irlandia saat ini dan tim tampil seperti itu, mereka tentu akan dikritik keras. Tapi untuk beberapa alasan, Trapattoni merasa dirinya tidak perlu dikritik," tegasnya.
Sumber : detiksport.com
0 komentar:
Posting Komentar